Anggota DPR RI Soroti 2 Kejanggalan Mutasi di TNI, Termasuk Perwira Tinggi AL Dimutasi ke AD
Jakarta – Mutasi besar-besaran di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menuai sorotan. Salah satu anggota Komisi I DPR RI menyoroti dua kejanggalan dalam keputusan mutasi terbaru, yang dinilai tidak lazim dalam struktur militer nasional.
Kejanggalan pertama yang disorot adalah pemindahan seorang perwira tinggi (Pati) dari matra TNI Angkatan Laut (AL) ke posisi strategis di matra TNI Angkatan Darat (AD). Perpindahan lintas matra seperti ini bukan hal umum dan dianggap dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam sistem komando serta regenerasi kepemimpinan di masing-masing angkatan.
Lintas Matra Dianggap Tidak Sesuai Tradisi Militer
Anggota DPR RI dari Komisi I, yang membidangi pertahanan dan keamanan, menyatakan bahwa perpindahan tersebut seharusnya dikaji lebih dalam. “Mutasi ini perlu dijelaskan secara transparan. Pergeseran perwira dari AL ke AD bukan hanya soal administrasi, tapi menyangkut karier, kompetensi, dan kultur matra yang berbeda,” ujar anggota DPR tersebut.
Menurutnya, struktur dan tradisi TNI selama ini menjunjung tinggi kesesuaian matra dengan penempatan posisi strategis. Apalagi, setiap matra memiliki karakteristik dan spesialisasi yang unik.
Kejanggalan Kedua: Mutasi Dini di Tengah Masa Jabatan
Selain perpindahan lintas matra, kejanggalan kedua yang menjadi sorotan adalah mutasi sejumlah perwira tinggi yang dinilai terlalu dini—bahkan ada yang baru menjabat selama beberapa bulan. Hal ini memicu spekulasi tentang adanya intervensi non-struktural atau kepentingan politik dalam pengambilan keputusan mutasi.
“Kalau terlalu cepat dimutasi tanpa alasan yang jelas, ini justru bisa merusak ritme organisasi dan membuat para perwira kehilangan arah dalam merancang program jangka menengah,” tambah anggota DPR tersebut.
TNI Belum Memberikan Klarifikasi Resmi
Hingga saat ini, Mabes TNI belum memberikan keterangan resmi mengenai alasan di balik keputusan mutasi tersebut. Namun, Panglima TNI sebelumnya pernah menekankan bahwa rotasi dan mutasi adalah hal rutin demi penyegaran organisasi.
Pengamat: Transparansi Sangat Penting
Pengamat militer dan pertahanan dari Lembaga Studi Pertahanan Indonesia (Lespersi), Rudi Hartono, menyebutkan bahwa mutasi di tubuh TNI memang wajar, tetapi harus dilakukan secara profesional dan berlandaskan kebutuhan organisasi.
“Transparansi dalam mutasi adalah kunci menjaga kepercayaan publik dan soliditas internal TNI,” ujarnya.
Kesimpulan
Mutasi TNI kembali menjadi sorotan setelah anggota DPR RI menyoroti dua kejanggalan utama: perpindahan lintas matra dan mutasi dini. Masyarakat kini menantikan klarifikasi resmi dari Mabes TNI untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak menimbulkan kegaduhan dan tetap mengedepankan profesionalisme dalam tubuh militer.
Kata Kunci (SEO Keywords): Mutasi TNI 2025, Kejanggalan Mutasi TNI, DPR Soroti TNI, Perwira TNI AL ke AD, Komisi I DPR, Isu Mutasi Militer, Berita TNI Terbaru